(KH Abdullah Syukri Zarkasyi PIMPINAN PONPES DARUSSALAM
GONTOR)
“Kalian ini mau nuruti kata hati atau nuruti kata orang??
Kalau nuruti kata hati, jangan pedulikan kata orang. Sebab orang itu kita
bergerak kemanapun pasti dikomentari.
Saya dulu buka UKK (koperasi Guru) dan KUK (Toko besi
pesantren) dan Toko Buku saja habis-habisan dikomentari, dibilang Kyai Bisnis,
Kyai Mata duitan, Kyai Matre, tapi saya jalan terus. Sekarang semua baru
terbuka, pada ramai-ramai ikut-ikutan buka Usaha.
Saya tahu bahwa Pesantren ini butuh biaya, utamanya untuk
kesejahteraan Guru. Tapi bagaimana biar ini tidak membebani santri,
kesejahteraan Guru tidak boleh dimabilkan dari dana santri. Kenapa? Biar para
santri tidak berkata “Kamu kan sudah saya bayar….!!” Ini yang ingin saya
hindari, maka saya buat Unit-Unit Usaha yang saat ini mencapai 23 buah. Itu
semua untuk kesejahteraan guru…
Maka jangan dengarkan kata orang jika ingin maju. Bagus atau
jelek, jalani saja. Kalau jelek ya dievaluasi ditengah jalan. Sebab dengerin
kata orang itu ndak ada habisnya. Bahkan kita tidak bergerak sekalipun, itu
tetap akan dikomentari, ini orang masih hidup atau sudah mati, kok Cuma diam
saja gerakannya.
Maka itu, ikuti kata hatimu. Kata Rasulullah “Istafti
Qalbak”, Gontor sudah kenyang dicaci maki, Gontor juga sudah kenyang
dipuji-puji…..!!”
(KH Abdullah Syukri Zarkasyi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar