Sampai saat ini, Indonesia masih sangat kekurangan dokter
ahli bedah. Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa, dokter ahli bedah yang
dimiliki baru kisaran 120 an orang atau rasionya 1 : 2 juta.
Artinya, satu orang dokter bedah harus melayani 2 juta
penduduk. Dari jumlah yang sedikit itu, Prof dr Eka Julianta Wahyoe pramono
adalah salah satunya. Prof Eka sapaannya lahir di Klaten, 21 Juli 1958. Ia
adalah seorang profesor ilmu saraf (neuroscience) bertaraf internasional,
spesialis bedah saraf pertama dari Indonesia.
Selain itu, Ia tercatat dan mendapatkan rekor dari Muri
sebagai orang pertama dan satu – satunya di Indonesia yang berhasil membedah
batang otak pasien. Teknologi baru bedah saraf otak yang ditemukan oleh Prof.
Eka adalah melalui hidung yang disebutnya dengan Trans Clival.
Dengan metode ini, operasi otak tanpa harus bedah tengkorak
melainkan cukup melalui tulang clivus pada hidung untuk mengangkat tumor yang
menempel di bawah otak.
Sebagai ahli bedah syaraf, namanya sudah tidak diragukan
lagi. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi sudah mendunia.
Sejak Agustus 2007 ia menjadi visiting professor di Harvard
Medical School, Massachussetts, dan University of Arkansas for Medical
Sciences, keduanya di Amerika Serikat, serta di banyak institusi medis di
negara lain seperti Kanada, Australia, India, Korea Selatan, Taiwan, dan
lain-lain yang membuatnya hingga kini menjadi referensi banyak Dokter di dunia.
Edward R. Laws dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard,
yang menjadi Presiden World Federation of Neurosurgical Societies XIII
(Federasi Bedah Saraf Dunia), menilai Eka sebagai dokter luar biasa karena
mempunyai ilmu membedah batang otak.
Selama ini operasi batang otak tak pernah dilakukan karena
berisiko mengakibatkan kematian. Namun, Eka berhasil melakukannya.
Karena prestasinya Prof. Eka pernah mendapat tawaran pindah
kewarganegaraan. Ia pernah ditawari di Jepang dan Arkansas. Tapi Ia malah
menolak karena alasan nasionalisme yang membuatnya bertahan di sini. Ia juga
tersinggung kalau ada orang di luar negeri yang merendahkan atau tidak
memandang Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar